Selasa, 13 Mei 2014

Fungsi personalia dan manajemen



I.                  PENDAHULUAN

Setiap Organisasi memiliki aktifitas pekerjaan tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Salah satu aktivitas tersebut adalah manajemen. Dalam organisasi pendidikan hanya terdapat satu jenis manajemen yang bertingkat ialah manajemen tertinggi sampai dengan manajemen terdepan. Dalam pelaksanaannya disuatu institusi manajemen pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya personil-personilnya yang melaksanakan tugas secara optimal dan menyumbangkan segenap kemampuannya untuk kepentingan organisasi, serta bekerja lebih baik dari hari ke hari, sehingga manajemen personalia mempunyai peran penting dalam mengembangkan dan mewujudkan tujuan suatu institusi pendidikan. Dan hal itu juga didukung dengan pengoptimalan kinerja manajemen lain.
Manajemen Personalia mencoba untuk mempelajari bagaimana peran bagian kepegawaian atau departemen personalia dalam pengelolaan sumber daya manusia. Manajemen personalia berfungsi untuk menyiapkan tenaga yang menangani proses pendidikan. Pegawai atau personalia merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan, pendidikan tidak akan berhasil dengan baik tanpa peran guru. Urgensi guru dalam proses pembelajaran ini terlukis dalam ungkapan berbahasa Arab yang pernah disampaikan A. Malik Fadjar, “Al-thariqah ahammu min al-maddah walakinna al-muddaris ahammu min al-thariqah (metode lebih penting daripada materi, tetapi guru lebih penting daripada metode).” Untuk itu dalam pembahasan makalah ini, kami akan membahas tentang manajemen personalia.

II.            RUMUSAN MASALAH

A.    Apa pengertian Manajemen Personalia?                                            
B.     Bagaimana manfaat Manajemen Personalia?                                     
C.     Apa saja peran dan prinsip-prinsip Manajemen Personalia ?
D.    Apa sajakah hal-hal penting yang perlu ditangani oleh para Manajer
Pendidikan ?




III.            PEMBAHASAN

A.   Pengertian Manajemen Personalia
Personalia adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk  kepentingan  organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Personalia organisasi pendidikan mencakup para guru, pegawai, dan para wakil siswa atau mahasiswa. Termasuk juga para manajer pendidikan yang mungkin dipegang oleh beberapa guru.
Personalia ini ditangani oleh para manager agar aktifitas mereka dapat dipertahankan dan semakin meningkat. Para manajer akan membina mereka, berusaha mewujudkan antar hubungan yang baik, menilai dan mempromosikan mereka dan berupaya meningkatkan kesejahteraan mereka. [1][1]
Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personil) mencakup tujuh komponen, yaitu :
1.      Perencanaan pegawai
2.      Pengadaan pegawai
3.      Pembinaan dan pengembangan pegawai
4.      Promosi dan mutasi
5.      Pemberhentian pegawai
6.      Kompensasi
7.      Penilaian pegawai.
Ketujuh komponen ini dilaksanakan secara tertib, urut, dan berkesinambungan sehingga harus melalui tahapan-tahapan yang sudah ditentukan. Tahapan awal menjadi prasyarat bagi tahapan kedua, sedangkan tahapan kedua menjadi prasyarat bagi tahapan ketiga dan begitu selanjutnya.[2][2]
Manajemen personalia memiliki tujuan tertentu yang berorientasi pada optimalisasinya sistem kerja dalam lembaga pendidikan. E. Mulyasa mengatakan bahwa manajemen personalia atau tenaga kependidikan bertujuan untuk mendaya gunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien guna mencapai hasil yang optimal, namun dengan tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Tujuan tersebut mengupayakan adanya kesinambungan antara proses bekerja dengan situasi kerja. Pendayagunaan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien tersebut merupakan pemanfaatan tenaga sehingga bisa bekerja secara maksimal dan produktif sekaligus menekan pemborosan.
Pendayagunaan ini tidak bersifat memaksa fisik, tetapi lebih merupakan strategi kerja yang tetap mempertimbangkan unsur-unsur manusiawi. Apalagi, tenaga kependidikan tersebut tetaplah manusia yang tidak bisa disamakan dengan mesin, sehingga membutuhkan sentuhan-sentuhan rohani yang menyenangkan tersebut bisa meringankan beban kerja.
B.   Manfaat Manajemen Personalia
Manajemen Personalia adalah bagian manajemen yang memperhatikan orang-orang dalam berorganisasi, yang merupakan sub sistem manajemen. Perhatian terhadap orang-orang itu mencakup merekrut, menempatkan, melatih dan mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan mereka yang dikatakan sebagai fungsi Manajemen Personalia. Fungsi ini menunjukan apa yang harus ditangani oleh manajer pada segi personalia.
Oleh sebab itu sepatutnya para manajer pendidikan memberikan perhatiannya kepada personalia yang sama besarnya dengan perhatian kepada kurikulum/teknik dan juga kepada sub sistem manajemen yang lain. Dengan perhatian yang besar ini manajer diharapkan dapat mewujudkan perilaku organisasi pada setiap anggota organisasi. Suatu perilaku yang tidak mementingkan kebutuhan sendiri, juga sebaliknya tidak hanya mementingkan kebutuhan organisasi. Melainkan perpaduan, dari keduanya, suatu perilaku yang mementingkan pendidikan tanpa mengorbankan kepentingan pribadi.
Manajer akan dapat melaksanakan tugas apabila ia melaksanakan peranannya dengan sebaik-baiknya. Peranan manajer dalam personalia adalah memiliki angan-angan sosial, sebagai konselor, pendamai, tukang bicara, pemecah masalah, agen perubahan, rasio personalia, tugas campuran dan sebagainya. Jadi peran menajer personalia adalah memajukan organisasi dan sekaligus memperhatikan dan memajukan personalia. Keduanya harus dimajukan bersama. Cukup sulit memajukan organisasi tanpa memajukan personalia, sebaliknya tidak mungkin memajukan personalia tanpa memajukan organisasi sebab tidak diizinkan karena tidak ada dana sebab organisasi macet.






C.    Peran dan prinsip-prinsip Manajemen Personalia
1.      Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (Personalia)
Perkembangan manajemen sumber daya manusia telah melebar dan lebih strategis dari sekedar administrasi dan operasi. Peran lama tetap dilakukan dan peran baru harus dilaksanakan, yaitu:
a.       Peran administrasi manajemen sumber daya manusia
Peran administrasi manajemen sumber daya manusia banyak ditemukan pada memproses dan menyimpan catatan. Menyimpan arsip tenaga kerja dan database yang terkait, memproses klaim keuntungan, menjawab pertanyaan mengenai pembayaran sekolah, kebijakan perusahaan tentang cuti dan mengumpulkan serta menyerahkandokumen yang diperlukan pemerintah setempat.
b.      Peran operasional manajemen sumber daya manusia
Aktivitas operasional sifatnya adalah taktis. Banyak aktivitas yang harus dikerjakan oleh sumber daya manusia dengan berkoordinasi dengan para manajer dan supervisor di semua bagian perusahaan. Secara tipikal, peran operasional mengharuskan praktisi sumber daya manusia untuk mengidentifikasi dan mengimplementasi program operasional dan kebijakan di organisasi.
c.       Peran strategi manajemen sumber daya manusia
Peran sumber daya manusia telah tumbuh dan lebih strategis disebabkan penggunaan orang dalam sebuah organisasi dapat menyediakan keunggulan kompetitif, baik domestik maupun internasional. Peran strategi manajemen sumber daya manusia menekankan bahwa orang-orang di organisasi adalah sumber daya yang penting dan juga investasi perusahaan besar.
Sumber daya manusia dipandang semakin besar peranan bagi kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi kini menyadari bahwa unsur “manusia” dalam organisasi dapat memberikan  keunggulan bersaing. Kedudukan sumber daya manusia sangat penting dibandingkan dengan sumber daya lainnya dalam sebuah organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja/preparation and selection , dengan perincian sebagai berikut:
a.       Persiapan
b.      Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment
c.       Seleksi tenaga kerja/Selection
d.      Pengembangan dan evaluasi karyawan/Development and Evalution
e.       Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai/ Compensation and protection
Tingkat keefektivitas manajemen sumber daya manusia sangat mempengaruhi kinerja suatu organisasi, sebesar atau sekecil apapun organisasi tersebut. Saat ini manajer sumber daya manusia ikut berperan dalam pengembangan strategi usaha dan menjadikan dimensi sumber daya manusia sebagai faktor yang harus ikut dipertimbangkan. peranan manajemen sumber daya manusia adalah mempertemukan ketiga kekuasaan yaitu : perusahaan, karyawan dan masyarakat luas, menuju tercapainya efektivitas organisasi.
Maksudnya sebagai berikut:
a.       Kepentingan perusahaan
Perusahaan berkepentingan memperoleh karyawan yang terampil dan dapat bekerja efesien dan serta efektif. Manjaemen sumber daya manusia harus dapat memelihara karyawan yang berkualifikasi guna mencapai tujuan tersebut.
b.      Kebutuhan karyawan dan organisasi
Manajemen sumber daya manusia harus brusaha memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, dan individual karyawan. Harus diciptakan program-program yang dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan maupun karyawan sekaligus.
c.       Tuntunan masyarakat luas
Masyarakat menginginkan agar pemerintah dan perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial yang luas dalam mengembangkan dan melindungi sumber daya manusia dari perlakuan sewenang-wenang. Peraturan-peraturan ketenagakerjaan harus selalu ditinjau kembali sesuai dengan perkembangan pereknomian dan masyarakat.
2.      Prinsip-Prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia (personalia)
Prinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia adalah dasar-dasar pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer atau pimpinan. Menurut Alip Winarto bahwa prinsip-prinsip sumber daya manusia ada delapan, yaitu:
a.       Human Resource Planning
b.      Recuitmen and Selection
c.       Compensation and Benefits
d.      Performance evaluation
e.       Human Resource Development
f.       Career Development
g.      Rewards System
h.      Employee Management Relations
Peran manajemen sumber daya manusia sangat penting akan kemajuan suatu perusahaa atau sekolah, dengan SDM yang berkualitas dan penempatan sesuai dengan keahlian di bidangnya, itu dapat meningkatkan keunggulan dari sekolah dala bersaing dengan sekolah yang lain. Sekarang kebanyakan orang beranggapan jika ada karyawan atau guru sudah dambil sumpah atau pada saat mengucapkan ikrar-ikrar, seolah-olah diyakini bahwa mereka sudah berkompeten dan memiliki kualitas yang mumpuni. Padahal kenyataannya, masih banyak karyawan atu guru yang tidak berkualitas ataupun tidak profesional. Itu mungkin bisa saja diakibatkan karena tes seleksi yang dilakukan pada waktu dulu tidak sesuai dengan kebutuhan atau prosesnya yang salah.
Jadi sekolah atau perusahaan harus lebih teliti atau selektif dalam menyeleksi agar mendapat guru atau karyawan yang benar-benar berkualitas. Disinilah peran dan prinsip manajemen sumber daya manusia yang sangat berperan sekali karena untuk mengontrol dan mengelola suatu perusahaan atau lembaga sekolah. Jadi peran manajemen adalah mengintegrasikan variabel-variabel organisasi dan variabel-variabel manusia sehingga bisa mengarah pada tercapainya suatu tujuan.

D.    Hal-hal penting yang  perlu ditangani oleh para Manajer Pendidikan
         
Hal-hal tersebut ialah:
1.     Perencanaan Personalia
Ada beberapa pendekatan dalam perencanaan pendidikan antara lain ialah pendekatan tuntunan sosial, ketenagakerjaan, biaya-keuntungan, ekonomi. Sebab itu pembahasan perencanaan ini memakai pendekatan ketenagakerjaan. Perencaan personalia mencakup jumlah dan jenis keterampilan/kealian orang, ditempatkan pada pekerjaan yang tepat, pada waktu tertentu, yang dalam jangka panjang memberikan keuntungan bagi individu dan organisasi. Yang direncanakan oleh para manajer dalam hubungan dengan personalia ini ialah beberapa jumlah tenaga yang dibutuhkan oleh organisasinya, beberapa macam keterampilan yang dibutuhkan dan beberapa orang setiap jenis keterampilan, begitu pula macam keahlian apa saja dan beberapa orang setiap jenis keterampilan, begitu pula macam keahlian apa saja dan beberapa dibutuhkan untuk setiap jenis keahlian, upaya menempatkan mereka pada pekerjaan yang tepat untuk jangka waktu tertentu dengan harapan dapat memajukan dan memberi keuntungan optimal baik kepada organisasi maupun kepada semua anggota.

2.     Pengembangan personalia
            Sebagai suatu organisasi yang bertumbuh, lembaga pendidikan selalu membutuhkan perhatian kedalam yaitu terhadap dirinya sendiri. Perhatian itu tertuju pada usaha mempertahankan kelangsungan hidup, peningkatan, dan agen pembaruan. Salah satu aktivitas untuk mencapai usaha itu ialah dengan jalan melakukan pengembangan personalia pendidikan. Pengembangan ini terutama untuk mencegah pemakaian pengetahuan yang sudang usang dan pelaksanaan tugas yang sudah ketinggalan zaman.
            Apabila seorang guru maupun karyawan pendidikan yang belum terampil dan ahli dalam bidangnya dalam mempelajari suatu keahliannya, nyata sekali bahwa ia mengalami suatu proses belajar yang rumit. Berbagai prinsip yang berguna sebagai pedoman dalam proses keterampilan, pengetahuan dan sikap adalah sebagai berikut:
a.       Motivasi
b.      Laporan kemajuan
c.       Peneguhan
d.      Latihan
e.      Perbedaan individual[3][9]
Jenis pengembangan dikelompokan atas pengembangan secara informal dan pengembangan secara formal.
a)      Pengembangan secara informal, yaitu guru dan karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku atau literatul yang berhubungan dengan keterampilan dan keahliannya.
Pengembangan secara informal menunjukkan bahwa guru dan karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi sekolah karena prestasi kerja guru semakin besar, disamping efisensi dan produktifitasnya semakin baik.
b)      Pengembangan secara formal, yaitu guru dan karyawan ditugaskan dari pihak sekolah untuk mengikuti pendidikan dan latihan, baik yang dilakukan dari pihak sekolah untuk mengikuti pendidikan dan latihan, baik yang dilakukan dari pihak sekolah itu sendiri maupun yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan. 
3.     Antar hubungan personalia
Antar hubungan personalia berkaitan dengan iklim organisasi. Iklim organisasi ialah karakteristik organisasi tertentu yang membedakannya dengan organisasi yang lain yang dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Iklim organisasi adalah perluasan konsep moral kerja. Bila moral kerja hanya menyangkut sikap individu atau kelompok dalam bekerja maka iklim yang mencakup praktek,tradisi,dan kebiasaan bekerja dalam organisasi.
Memperhatikan dan membina iklim organisasi berarti sekaligus menjunjung martabat para personalia sebagai manusia. Sebab dengan memperbaiki iklim organisasi akan mengembangkan sikap-sikap sosial, toleransi, menghargai pendapat orang lain, bekerja sama menyelesaikan masalah. Semua perilaku ini adalah cermin cara bekerja yang baik. Bila perilaku ini dapat dipertahankan relatif lama, maka ia akan menjadi tradisi atau kebiasaan bekerja. Lalu terciptalah iklim organisasi yang baik.
Banayak aturan dan peraturan yang berlaku dalam lembaga pendidikan indonesia. Mulai dari peraturan berpakaian,tata tertib disekolah atau kampus, cara bekerja/mengajar, cara membuat laporan, sampai dengan cara bergaul sudah ada ketentuan yang patut dipatuhi. Semuanya bersumber dari nilai-nilai pancasila. Dengan demikian bila nilai-nilai ini dapat direalisasi pelaksanaanya di sekolah/kampus, hal itu sudah merupakan modal dasar dalam mewujudkan iklim lembaga pendidikan yang baik.
4.     Penilaian dan Promosi
Penilaian dilakukan secara sistematis terhadap performan personalia dan potensi mereka untuk berkembang. Penilaian performan mencakup prestasi kerja, cara kerja, dan pribadi mereka. Sedangkan penilaian terhadap potensi untuk berkembang mencakup kreativitas dan hasil belajar atau kemampuan mengembangkan profesi/karier.
Yang dimaksud dengan prestasi kerja ialah hasil pekerjaan, apakah sudah sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya dan apakah sudah tepat penyelesaiannya dengan alokasi waktu yang telah diberikan. Apakah hasil pekerjaan itu sudah memenuhi akuntabilitas atau sekedar selesai. Cara bekerja mencakup ciri-ciri efektivitas dan efisiensi dalam bekerja. Sedangkan ukuran penilaian pribadi personalia ialah butir-butir pancasila yang telah diuraiakan antara lain sudah termasuk di dalamnya dedikasi dan motivasi yang tinggi untuk berjuang dalam dunia pendidikan. 
5.     Kesejahteraan
Di negara-negara berkembang termasuk indonesia, kesejahteraan personalia pendidikan perlu diperhatikan. Sebab gaji mereka pada umumnya hanya cukup untuk hidup sederhana. Walaupun hidup sederhana ini merupakan motto yang dikumandangkan oleh pemerintah, namun bila hidup personalia pendidikan dapat ditingkatkan lagi mereka kegairahan bekerja mereka akan semakin meningkat.
Kesejahteraan ini tidak boleh dilalaikan oleh para manajer pendidikan,mereka tidak pada tempatnya hanya menekankan kepada tugas pekerjaan saja,kesejahteraan personalia juga perlu diperhatikan adakalanya kehidupan keluarga tenaga-tenaga kependidikan membuat mereka merasa gelisah. Bila hal ini terjadi sudah tentu dapat mempengarui cara kerja mereka. Lebih-lebih para petugas yang masih yunior dengan gaji yang kecil. Secara konsep,meningkatkan taraf kesejahteraan para anggota organisasi memang merupakan salah satu tugas manajer. Organisasi adalah merupakan satu bentuk kehidupan bersama dengan tujuan tertentu yang sudah disepakati bersama. Untuk mencapai tujuan itu, para manajer perlu mengarahkan,membina,dan mengkoordinasi anggota-anggotanya. Salah satu media penting dalam mengarahkan mereka,agar hati mereka lebih mudah bergerak untuk maju adalah kesejahteraan.
6.     Penelitian Personalia
Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk memajukan suatu lembaga pendidikan membutuhkan suatu penelitian. Hasil penelitian yang merupakan buah dari analisis data yang dikumpulkan secara sistematis dan dengan instrumen yang realiabel dan valid, merupakan informasi yang dapat dipercaya. Bila meningkatkan aspek-aspek organisasi dengan informasi seperti ini jelas akan memberikan hasil yang lebih baik daripada meningkatkannya hanya dengan perenungan atau seminar walaupun dilakukan oleh orang banyak
Macam penelitian yang dilakukan dalam pendidikan, kebanyakan penelitian terapan, walaupun ada juga yang melakukan penelitian murni. Contoh penelitian terapan ialah model pembinaan personaliayang bagaimana cocok diterapkan disekolah-sekolah dan yang bagaimana cocok diterapkan diperguruan tinggi, mana yang lebih tepat dilaksanakan diperguruan tinggi apakah staf atas dasar profesi atau atas dasar pilihan, mana yang lebih menguntungkan pendidikan diantara sistem prestasi kerja atau sistem penggajian.
Hal-hal yang ditekankan dalam penelitian khusus bagi kepentingan manajemen ialah keahlian dan keterampilan manajer, peningkatkan program-program pengembangan manajer, perbaikan teknik informasi, dan profesi organisasi manajer.






IV.            KESIMPULAN

Personalia adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk  kepentingan  organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Personalia organisasi pendidikan mencakup para guru, pegawai, dan para wakil siswa atau mahasiswa. Termasuk juga para manajer pendidikan yang mungkin dipegang oleh beberapa guru.
Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personil) mencakup tujuh komponen, yaitu :
a.       Perencanaan pegawai
b.      Pengadaan pegawai
c.       Pembinaan dan pengembangan pegawai
d.      Promosi dan mutasi
e.       Pemberhentian pegawai
f.       Kompensasi
g.      Penilaian pegawai.
peran menajer personalia adalah memajukan organisasi dan sekaligus memperhatikan dan memajukan personalia. Keduanya harus dimajukan bersama. Cukup sulit memajukan organisasi tanpa memajukan personalia, sebaliknya tidak mungkin memajukan personalia tanpa memajukan organisasi sebab tidak diizinkan karena tidak ada dana sebab organisasi macet.
Peran dan prinsip-prinsip Manajemen Personalia
1.      Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (Personalia)
a.       Peran administrasi manajemen sumber daya manusia
b.      Peran operasional manajemen sumber daya manusia
c.       Peran strategi manajemen sumber daya manusia

2.      Prinsip-Prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia (personalia)
Menurut Alip Winarto bahwa prinsip-prinsip sumber daya manusia ada delapan, yaitu:
a.       Human Resource Planning
b.      Recuitmen and Selection
c.       Compensation and Benefits
d.      Performance evaluation
e.       Human Resource Development
f.       Career Development
g.      Rewards System
h.      Employee Management Relations

Hal-hal penting yang perlu ditangani oleh para manajer pendidikan antara lain adalah perencanaan personalia, pengembangan personalia,antar hubungan, penilaian dan promosi, kesejahteraan dan penelitian personalia.






















V.            PENUTUP

Demikian makalah ini penulis susun. Penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi lebih baiknya makalah selanjutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya. Amin.



























DAFTAR PUSTAKA

Pidarta,Made. Manajemen pendidikan indonesia, jakarta: Rineka Cipta,2004
Syukur,Fatah. Manajemen sumber daya manusia pendidikan, semarang:Pustaka riski putra, 2012

s






Tidak ada komentar:

Posting Komentar