I.
PENDAHULUAN
Setiap Organisasi memiliki aktifitas
pekerjaan tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Salah satu
aktivitas tersebut adalah manajemen. Dalam organisasi pendidikan hanya terdapat
satu jenis manajemen yang bertingkat ialah manajemen tertinggi sampai dengan
manajemen terdepan. Dalam pelaksanaannya disuatu institusi manajemen pendidikan
tidak dapat berjalan tanpa adanya personil-personilnya yang melaksanakan tugas
secara optimal dan menyumbangkan segenap kemampuannya untuk kepentingan organisasi,
serta bekerja lebih baik dari hari ke hari, sehingga manajemen personalia
mempunyai peran penting dalam mengembangkan dan mewujudkan tujuan suatu
institusi pendidikan. Dan hal itu juga didukung dengan pengoptimalan kinerja
manajemen lain.
Manajemen Personalia mencoba untuk
mempelajari bagaimana peran bagian kepegawaian atau departemen personalia dalam
pengelolaan sumber daya manusia. Manajemen personalia berfungsi untuk
menyiapkan tenaga yang menangani proses pendidikan. Pegawai atau personalia merupakan
ujung tombak dalam proses pendidikan, pendidikan tidak akan berhasil dengan
baik tanpa peran guru. Urgensi guru dalam proses pembelajaran ini terlukis
dalam ungkapan berbahasa Arab yang pernah disampaikan A. Malik Fadjar, “Al-thariqah
ahammu min al-maddah walakinna al-muddaris ahammu min al-thariqah (metode
lebih penting daripada materi, tetapi guru lebih penting daripada metode).”
Untuk itu dalam pembahasan makalah ini, kami akan membahas tentang manajemen
personalia.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A. Apa pengertian Manajemen Personalia?
B. Bagaimana
manfaat Manajemen Personalia?
C. Apa saja
peran dan prinsip-prinsip Manajemen Personalia ?
D. Apa sajakah hal-hal penting yang
perlu ditangani oleh para Manajer
Pendidikan ?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen Personalia
Personalia
adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk kepentingan
organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Personalia
organisasi pendidikan mencakup para guru, pegawai, dan para wakil siswa atau
mahasiswa. Termasuk juga para manajer pendidikan yang mungkin dipegang oleh
beberapa guru.
Personalia ini ditangani oleh para
manager agar aktifitas mereka dapat dipertahankan dan semakin meningkat. Para
manajer akan membina mereka, berusaha mewujudkan antar hubungan yang baik,
menilai dan mempromosikan mereka dan berupaya meningkatkan kesejahteraan
mereka. [1][1]
Manajemen
tenaga kependidikan (guru dan personil) mencakup tujuh komponen, yaitu :
1.
Perencanaan
pegawai
2.
Pengadaan
pegawai
3.
Pembinaan
dan pengembangan pegawai
4.
Promosi dan
mutasi
5.
Pemberhentian
pegawai
6.
Kompensasi
7.
Penilaian
pegawai.
Ketujuh komponen ini dilaksanakan secara tertib, urut,
dan berkesinambungan sehingga harus melalui tahapan-tahapan yang sudah
ditentukan. Tahapan awal menjadi prasyarat bagi tahapan kedua, sedangkan
tahapan kedua menjadi prasyarat bagi tahapan ketiga dan begitu selanjutnya.[2][2]
Manajemen personalia memiliki tujuan
tertentu yang berorientasi pada optimalisasinya sistem kerja dalam lembaga
pendidikan. E. Mulyasa mengatakan bahwa manajemen personalia atau tenaga
kependidikan bertujuan untuk mendaya gunakan tenaga kependidikan secara efektif
dan efisien guna mencapai hasil yang optimal, namun dengan tetap dalam kondisi
yang menyenangkan. Tujuan tersebut mengupayakan adanya kesinambungan antara
proses bekerja dengan situasi kerja. Pendayagunaan tenaga kependidikan secara
efektif dan efisien tersebut merupakan pemanfaatan tenaga sehingga bisa bekerja
secara maksimal dan produktif sekaligus menekan pemborosan.
Pendayagunaan ini tidak bersifat
memaksa fisik, tetapi lebih merupakan strategi kerja yang tetap
mempertimbangkan unsur-unsur manusiawi. Apalagi, tenaga kependidikan tersebut
tetaplah manusia yang tidak bisa disamakan dengan mesin, sehingga membutuhkan sentuhan-sentuhan
rohani yang menyenangkan tersebut bisa meringankan beban kerja.
B.
Manfaat
Manajemen Personalia
Manajemen
Personalia adalah bagian manajemen yang memperhatikan orang-orang dalam
berorganisasi, yang merupakan sub sistem manajemen. Perhatian terhadap
orang-orang itu mencakup merekrut, menempatkan, melatih dan mengembangkan dan
meningkatkan kesejahteraan mereka yang dikatakan sebagai fungsi Manajemen
Personalia. Fungsi ini menunjukan apa yang harus ditangani oleh manajer pada
segi personalia.
Oleh sebab
itu sepatutnya para manajer pendidikan memberikan perhatiannya kepada
personalia yang sama besarnya dengan perhatian kepada kurikulum/teknik dan juga
kepada sub sistem manajemen yang lain. Dengan perhatian yang besar ini manajer
diharapkan dapat mewujudkan perilaku organisasi pada setiap anggota organisasi.
Suatu perilaku yang tidak mementingkan kebutuhan sendiri, juga sebaliknya tidak
hanya mementingkan kebutuhan organisasi. Melainkan perpaduan, dari keduanya,
suatu perilaku yang mementingkan pendidikan tanpa mengorbankan kepentingan
pribadi.
Manajer akan
dapat melaksanakan tugas apabila ia melaksanakan peranannya dengan
sebaik-baiknya. Peranan manajer dalam personalia adalah memiliki angan-angan
sosial, sebagai konselor, pendamai, tukang bicara, pemecah masalah, agen
perubahan, rasio personalia, tugas campuran dan sebagainya. Jadi peran menajer
personalia adalah memajukan organisasi dan sekaligus memperhatikan dan
memajukan personalia. Keduanya harus dimajukan bersama. Cukup sulit memajukan
organisasi tanpa memajukan personalia, sebaliknya tidak mungkin memajukan
personalia tanpa memajukan organisasi sebab tidak diizinkan karena tidak ada
dana sebab organisasi macet.
C.
Peran dan
prinsip-prinsip Manajemen Personalia
1.
Peran
Manajemen Sumber Daya Manusia (Personalia)
Perkembangan
manajemen sumber daya manusia telah melebar dan lebih strategis dari sekedar
administrasi dan operasi. Peran lama tetap dilakukan dan peran baru harus
dilaksanakan, yaitu:
a.
Peran
administrasi manajemen sumber daya manusia
Peran
administrasi manajemen sumber daya manusia banyak ditemukan pada memproses dan
menyimpan catatan. Menyimpan arsip tenaga kerja dan database yang terkait,
memproses klaim keuntungan, menjawab pertanyaan mengenai pembayaran sekolah,
kebijakan perusahaan tentang cuti dan mengumpulkan serta menyerahkandokumen
yang diperlukan pemerintah setempat.
b.
Peran
operasional manajemen sumber daya manusia
Aktivitas
operasional sifatnya adalah taktis. Banyak aktivitas yang harus dikerjakan oleh
sumber daya manusia dengan berkoordinasi dengan para manajer dan supervisor di
semua bagian perusahaan. Secara tipikal, peran operasional mengharuskan
praktisi sumber daya manusia untuk mengidentifikasi dan mengimplementasi
program operasional dan kebijakan di organisasi.
c.
Peran
strategi manajemen sumber daya manusia
Peran sumber
daya manusia telah tumbuh dan lebih strategis disebabkan penggunaan orang dalam
sebuah organisasi dapat menyediakan keunggulan kompetitif, baik domestik maupun
internasional. Peran strategi manajemen sumber daya manusia menekankan bahwa
orang-orang di organisasi adalah sumber daya yang penting dan juga investasi
perusahaan besar.
Sumber daya
manusia dipandang semakin besar peranan bagi kesuksesan suatu organisasi.
Banyak organisasi kini menyadari bahwa unsur “manusia” dalam organisasi dapat
memberikan keunggulan bersaing. Kedudukan
sumber daya manusia sangat penting dibandingkan dengan sumber daya lainnya
dalam sebuah organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia
memiliki peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab melakukan persiapan dan
seleksi tenaga kerja/preparation and selection , dengan perincian
sebagai berikut:
a.
Persiapan
b.
Rekrutmen
tenaga kerja/Recruitment
c.
Seleksi
tenaga kerja/Selection
d.
Pengembangan
dan evaluasi karyawan/Development and Evalution
e.
Memberikan
kompensasi dan proteksi pada pegawai/ Compensation and protection
Tingkat keefektivitas manajemen sumber daya manusia
sangat mempengaruhi kinerja suatu organisasi, sebesar atau sekecil apapun
organisasi tersebut. Saat ini manajer sumber daya manusia ikut berperan dalam
pengembangan strategi usaha dan menjadikan dimensi sumber daya manusia sebagai
faktor yang harus ikut dipertimbangkan. peranan manajemen sumber daya manusia
adalah mempertemukan ketiga kekuasaan yaitu : perusahaan, karyawan dan masyarakat
luas, menuju tercapainya efektivitas organisasi.
Maksudnya sebagai berikut:
a.
Kepentingan
perusahaan
Perusahaan
berkepentingan memperoleh karyawan yang terampil dan dapat bekerja efesien dan
serta efektif. Manjaemen sumber daya manusia harus dapat memelihara karyawan
yang berkualifikasi guna mencapai tujuan tersebut.
b.
Kebutuhan
karyawan dan organisasi
Manajemen
sumber daya manusia harus brusaha memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, dan
individual karyawan. Harus diciptakan program-program yang dapat mendukung
pencapaian tujuan perusahaan maupun karyawan sekaligus.
c.
Tuntunan
masyarakat luas
Masyarakat
menginginkan agar pemerintah dan perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial
yang luas dalam mengembangkan dan melindungi sumber daya manusia dari perlakuan
sewenang-wenang. Peraturan-peraturan ketenagakerjaan harus selalu ditinjau
kembali sesuai dengan perkembangan pereknomian dan masyarakat.
2.
Prinsip-Prinsip
Manajemen Sumber Daya Manusia (personalia)
Prinsip-prinsip
manajemen sumber daya manusia adalah dasar-dasar pedoman kerja yang bersifat
pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer atau pimpinan. Menurut
Alip Winarto bahwa prinsip-prinsip sumber daya manusia ada delapan, yaitu:
a.
Human
Resource Planning
b.
Recuitmen
and Selection
c.
Compensation
and Benefits
d.
Performance
evaluation
e.
Human
Resource Development
f.
Career
Development
g.
Rewards
System
h.
Employee
Management Relations
Peran manajemen sumber daya manusia
sangat penting akan kemajuan suatu perusahaa atau sekolah, dengan SDM yang
berkualitas dan penempatan sesuai dengan keahlian di bidangnya, itu dapat
meningkatkan keunggulan dari sekolah dala bersaing dengan sekolah yang lain.
Sekarang kebanyakan orang beranggapan jika ada karyawan atau guru sudah dambil
sumpah atau pada saat mengucapkan ikrar-ikrar, seolah-olah diyakini bahwa
mereka sudah berkompeten dan memiliki kualitas yang mumpuni. Padahal
kenyataannya, masih banyak karyawan atu guru yang tidak berkualitas ataupun
tidak profesional. Itu mungkin bisa saja diakibatkan karena tes seleksi yang
dilakukan pada waktu dulu tidak sesuai dengan kebutuhan atau prosesnya yang
salah.
Jadi sekolah atau perusahaan harus
lebih teliti atau selektif dalam menyeleksi agar mendapat guru atau karyawan
yang benar-benar berkualitas. Disinilah peran dan prinsip manajemen sumber daya
manusia yang sangat berperan sekali karena untuk mengontrol dan mengelola suatu
perusahaan atau lembaga sekolah. Jadi peran manajemen adalah mengintegrasikan
variabel-variabel organisasi dan variabel-variabel manusia sehingga bisa
mengarah pada tercapainya suatu tujuan.
D. Hal-hal
penting yang perlu ditangani oleh para
Manajer Pendidikan
Hal-hal tersebut ialah:
1.
Perencanaan
Personalia
Ada beberapa
pendekatan dalam perencanaan pendidikan antara lain ialah pendekatan tuntunan
sosial, ketenagakerjaan, biaya-keuntungan, ekonomi. Sebab itu pembahasan
perencanaan ini memakai pendekatan ketenagakerjaan. Perencaan personalia
mencakup jumlah dan jenis keterampilan/kealian orang, ditempatkan pada
pekerjaan yang tepat, pada waktu tertentu, yang dalam jangka panjang memberikan
keuntungan bagi individu dan organisasi. Yang direncanakan oleh para manajer
dalam hubungan dengan personalia ini ialah beberapa jumlah tenaga yang
dibutuhkan oleh organisasinya, beberapa macam keterampilan yang dibutuhkan dan
beberapa orang setiap jenis keterampilan, begitu pula macam keahlian apa saja
dan beberapa orang setiap jenis keterampilan, begitu pula macam keahlian apa
saja dan beberapa dibutuhkan untuk setiap jenis keahlian, upaya menempatkan
mereka pada pekerjaan yang tepat untuk jangka waktu tertentu dengan harapan
dapat memajukan dan memberi keuntungan optimal baik kepada organisasi maupun
kepada semua anggota.
2.
Pengembangan
personalia
Sebagai
suatu organisasi yang bertumbuh, lembaga pendidikan selalu membutuhkan
perhatian kedalam yaitu terhadap dirinya sendiri. Perhatian itu tertuju pada
usaha mempertahankan kelangsungan hidup, peningkatan, dan agen pembaruan. Salah
satu aktivitas untuk mencapai usaha itu ialah dengan jalan melakukan
pengembangan personalia pendidikan. Pengembangan ini terutama untuk mencegah
pemakaian pengetahuan yang sudang usang dan pelaksanaan tugas yang sudah
ketinggalan zaman.
Apabila
seorang guru maupun karyawan pendidikan yang belum terampil dan ahli dalam
bidangnya dalam mempelajari suatu keahliannya, nyata sekali bahwa ia mengalami
suatu proses belajar yang rumit. Berbagai prinsip yang berguna sebagai pedoman
dalam proses keterampilan, pengetahuan dan sikap adalah sebagai berikut:
a.
Motivasi
b.
Laporan
kemajuan
c.
Peneguhan
d.
Latihan
Jenis pengembangan dikelompokan atas pengembangan
secara informal dan pengembangan secara formal.
a)
Pengembangan
secara informal, yaitu guru dan karyawan atas keinginan dan usaha sendiri
melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku atau literatul
yang berhubungan dengan keterampilan dan keahliannya.
Pengembangan secara informal menunjukkan bahwa guru
dan karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan
kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi sekolah karena prestasi kerja guru
semakin besar, disamping efisensi dan produktifitasnya semakin baik.
b)
Pengembangan
secara formal, yaitu guru dan karyawan ditugaskan dari pihak sekolah untuk
mengikuti pendidikan dan latihan, baik yang dilakukan dari pihak sekolah untuk
mengikuti pendidikan dan latihan, baik yang dilakukan dari pihak sekolah itu
sendiri maupun yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan.
3.
Antar
hubungan personalia
Antar
hubungan personalia berkaitan dengan iklim organisasi. Iklim organisasi ialah
karakteristik organisasi tertentu yang membedakannya dengan organisasi yang
lain yang dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Iklim organisasi adalah
perluasan konsep moral kerja. Bila moral kerja hanya menyangkut sikap individu
atau kelompok dalam bekerja maka iklim yang mencakup praktek,tradisi,dan
kebiasaan bekerja dalam organisasi.
Memperhatikan
dan membina iklim organisasi berarti sekaligus menjunjung martabat para
personalia sebagai manusia. Sebab dengan memperbaiki iklim organisasi akan
mengembangkan sikap-sikap sosial, toleransi, menghargai pendapat orang lain,
bekerja sama menyelesaikan masalah. Semua perilaku ini adalah cermin cara
bekerja yang baik. Bila perilaku ini dapat dipertahankan relatif lama, maka ia
akan menjadi tradisi atau kebiasaan bekerja. Lalu terciptalah iklim organisasi
yang baik.
Banayak
aturan dan peraturan yang berlaku dalam lembaga pendidikan indonesia. Mulai
dari peraturan berpakaian,tata tertib disekolah atau kampus, cara
bekerja/mengajar, cara membuat laporan, sampai dengan cara bergaul sudah ada
ketentuan yang patut dipatuhi. Semuanya bersumber dari nilai-nilai pancasila.
Dengan demikian bila nilai-nilai ini dapat direalisasi pelaksanaanya di
sekolah/kampus, hal itu sudah merupakan modal dasar dalam mewujudkan iklim
lembaga pendidikan yang baik.
4.
Penilaian
dan Promosi
Penilaian dilakukan secara
sistematis terhadap performan personalia dan potensi mereka untuk berkembang.
Penilaian performan mencakup prestasi kerja, cara kerja, dan pribadi mereka.
Sedangkan penilaian terhadap potensi untuk berkembang mencakup kreativitas dan
hasil belajar atau kemampuan mengembangkan profesi/karier.
Yang dimaksud dengan prestasi kerja ialah hasil
pekerjaan, apakah sudah sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya
dan apakah sudah tepat penyelesaiannya dengan alokasi waktu yang telah
diberikan. Apakah hasil pekerjaan itu sudah memenuhi akuntabilitas atau sekedar
selesai. Cara bekerja mencakup ciri-ciri efektivitas dan efisiensi dalam
bekerja. Sedangkan ukuran penilaian pribadi personalia ialah butir-butir
pancasila yang telah diuraiakan antara lain sudah termasuk di dalamnya dedikasi
dan motivasi yang tinggi untuk berjuang dalam dunia pendidikan.
5.
Kesejahteraan
Di
negara-negara berkembang termasuk indonesia, kesejahteraan personalia
pendidikan perlu diperhatikan. Sebab gaji mereka pada umumnya hanya cukup untuk
hidup sederhana. Walaupun hidup sederhana ini merupakan motto yang
dikumandangkan oleh pemerintah, namun bila hidup personalia pendidikan dapat
ditingkatkan lagi mereka kegairahan bekerja mereka akan semakin meningkat.
Kesejahteraan
ini tidak boleh dilalaikan oleh para manajer pendidikan,mereka tidak pada
tempatnya hanya menekankan kepada tugas pekerjaan saja,kesejahteraan personalia
juga perlu diperhatikan adakalanya kehidupan keluarga tenaga-tenaga
kependidikan membuat mereka merasa gelisah. Bila hal ini terjadi sudah tentu
dapat mempengarui cara kerja mereka. Lebih-lebih para petugas yang masih yunior
dengan gaji yang kecil. Secara konsep,meningkatkan taraf kesejahteraan para
anggota organisasi memang merupakan salah satu tugas manajer. Organisasi adalah
merupakan satu bentuk kehidupan bersama dengan tujuan tertentu yang sudah
disepakati bersama. Untuk mencapai tujuan itu, para manajer perlu
mengarahkan,membina,dan mengkoordinasi anggota-anggotanya. Salah satu media
penting dalam mengarahkan mereka,agar hati mereka lebih mudah bergerak untuk
maju adalah kesejahteraan.
6.
Penelitian
Personalia
Tidak dapat
dipungkiri bahwa untuk memajukan suatu lembaga pendidikan membutuhkan suatu
penelitian. Hasil penelitian yang merupakan buah dari analisis data yang
dikumpulkan secara sistematis dan dengan instrumen yang realiabel dan valid,
merupakan informasi yang dapat dipercaya. Bila meningkatkan aspek-aspek
organisasi dengan informasi seperti ini jelas akan memberikan hasil yang lebih
baik daripada meningkatkannya hanya dengan perenungan atau seminar walaupun
dilakukan oleh orang banyak
Macam
penelitian yang dilakukan dalam pendidikan, kebanyakan penelitian terapan,
walaupun ada juga yang melakukan penelitian murni. Contoh penelitian terapan
ialah model pembinaan personaliayang bagaimana cocok diterapkan
disekolah-sekolah dan yang bagaimana cocok diterapkan diperguruan tinggi, mana
yang lebih tepat dilaksanakan diperguruan tinggi apakah staf atas dasar profesi
atau atas dasar pilihan, mana yang lebih menguntungkan pendidikan diantara
sistem prestasi kerja atau sistem penggajian.
Hal-hal yang ditekankan dalam penelitian khusus bagi
kepentingan manajemen ialah keahlian dan keterampilan manajer, peningkatkan
program-program pengembangan manajer, perbaikan teknik informasi, dan profesi
organisasi manajer.
IV.
KESIMPULAN
Personalia
adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk kepentingan
organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Personalia
organisasi pendidikan mencakup para guru, pegawai, dan para wakil siswa atau
mahasiswa. Termasuk juga para manajer pendidikan yang mungkin dipegang oleh
beberapa guru.
Manajemen
tenaga kependidikan (guru dan personil) mencakup tujuh komponen, yaitu :
a.
Perencanaan
pegawai
b.
Pengadaan
pegawai
c.
Pembinaan
dan pengembangan pegawai
d.
Promosi dan
mutasi
e.
Pemberhentian
pegawai
f.
Kompensasi
g.
Penilaian
pegawai.
peran menajer personalia adalah
memajukan organisasi dan sekaligus memperhatikan dan memajukan personalia.
Keduanya harus dimajukan bersama. Cukup sulit memajukan organisasi tanpa
memajukan personalia, sebaliknya tidak mungkin memajukan personalia tanpa
memajukan organisasi sebab tidak diizinkan karena tidak ada dana sebab
organisasi macet.
Peran dan
prinsip-prinsip Manajemen Personalia
1.
Peran Manajemen
Sumber Daya Manusia (Personalia)
a.
Peran
administrasi manajemen sumber daya manusia
b.
Peran
operasional manajemen sumber daya manusia
c.
Peran
strategi manajemen sumber daya manusia
2.
Prinsip-Prinsip
Manajemen Sumber Daya Manusia (personalia)
Menurut Alip
Winarto bahwa prinsip-prinsip sumber daya manusia ada delapan, yaitu:
a.
Human
Resource Planning
b.
Recuitmen
and Selection
c.
Compensation
and Benefits
d.
Performance
evaluation
e.
Human
Resource Development
f.
Career
Development
g.
Rewards
System
h.
Employee
Management Relations
Hal-hal
penting yang perlu ditangani oleh para manajer pendidikan antara lain adalah
perencanaan personalia, pengembangan personalia,antar hubungan, penilaian dan
promosi, kesejahteraan dan penelitian personalia.
V.
PENUTUP
Demikian makalah ini penulis susun.
Penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi lebih baiknya makalah selanjutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta,Made.
Manajemen pendidikan indonesia, jakarta: Rineka Cipta,2004
Syukur,Fatah.
Manajemen sumber daya manusia pendidikan, semarang:Pustaka riski putra,
2012
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar